Alay : Kamu tidak sesuai selera aku (atau kami)

Maaf, model yang jauh dari imut ini saya comot dari sini
Sebuah jargon sinis sekaligus picik yang merupakan kependekan dari “anak layangan”. Bercirikan rambut merah atau pirang (akibat terpapar sinar matahari) dengan warna kulit bersaturasi rendah; hitam. Jauh dari kesan keren ala orang seberang (baca : bule).

Awal kemunculan "alay" sering dilekatkan kepada mereka-mereka yang gagal secara penampilan atau tidak berpatokan secara umum. Hal itu bisa berupa gaya pakaian, rambut, ber-pesan pendek, dan sebagainya.

Seiring kadar penggunaan yang kian masif, "alay" berkembang untuk diterapkan ke segala hal yang menurut si pengucap tidak sesuai selera.  

Karena konotasinya yang negatif tersebut, kata ini berbahaya apabila dilekatkan kepada seseorang, terutama bagi yang kurang PD (Percaya Diri). Kata ini menjadi alat hebat untuk menghukum sekaligus mengucilkan seseorang. Terutama, ketika telah diamini oleh banyak orang. Maka biasanya si korban akan minder dan segan bergaul. 

Padahal mereka-mereka yang disebut "alay" seringkali menjadi oase di tengah "kekeringan" inovasi dan hal baru. Keumuman membuat kita "mem-beo", "mem-bebek", meng-iya, berbaris, layaknya barang pabrik yang diciptakan harus sama.

"Alay" bisa menjadi pendobrak keumuman dalam kesendiriannya. Percaya-tidak percaya, boleh jadi kaum "alay" adalah inovator yang belum mendapatkan kepopuleran saja.

Komentar

  1. Alay anak layangan.. Atau hampir sama dengan nakna berpesta ria.. Menyambut datangnya musim kemarau biasanya,. Yg menyebabkan merah pada rambutnya karna teriknya matahari atau zeus,

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak berupa komentar. Tetapi ingat, hargai pengunjung lain dengan sopan dalam berkomentar.