Setidaknya menurut pandangan agama, negativitas datang dari nafsu. Lebih jauh lagi, nafsu yang datang karena disebabkan "bisikan" yang bersumber dari Iblis atau setan. Karenanya nafsu itu juga seringkali dianggap sebagai halangan menuju kebahagiaan dari Tuhan yang omnipotent atau Maha Kuasa. Seperti yang telah dijelaskan di sini, pada dasarnya manusia telah memiliki kebahagiaan yang diberikan Tuhan.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, untuk meraih kebahagiaan diperlukan pikiran dan perasaan yang positif. Itu sebabnya untuk mendatangkan hal-hal yang positif dibutuhkan pengendalian agar keduanya setala. Untuk lebih jelasnya, metode pengendalian pikiran melalui kesadaran dan brainwave bisa di baca di sini. Dan metode pengendalian perasaan melalui metode yang dinamakan AIR, untuk lebih jelasnya di mari.
Nah, sekarang untuk lebih detail lagi, gue akan bercerita tentang perasaan negatif yang diidentifikasi sebagai nafsu. Soalnya seperti yang elu dan gue tahu, perasaan itu terus berubah-ubah, bisa cepat atau lambat, dan kita tidak pernah mengelompokannya. Ini berguna untuk berkenalan dengan perasaan itu, terutama yang negatif.
![]() |
Apa benar Iblis begini ? |
Pengelompokan perasaan kedalam nafsu ini menjadi penting karena menghalangi manusia untuk mencapai taraf ikhlas. Seperti apa yang telah disampaikan, bahwa metode, baik pikiran maupun perasaan membutuhkan ikhlas. Jadi identifikasi nafsu ini juga enggak kalah penting.
Katahati mengelompokan nafsu yang menciptakan perasaan negatif menjadi tiga, yakni nafsu untuk aman, dicintai, dan menguasai.
Nafsu aman bisa berupa perasaan negatif seperti ketakutan atau kemarahan untuk mempertahankan eksistensi atas hidup manusia. Biasanya nafsu ini didorong karena adanya keinginan biologis ataupun harta-benda. Nafsu semacam ini tidak dapat dipungkiri atau dihindari sebagai manusia, dia seringkali muncul membawa perasaan negatif dalam diri manusia. Terlebih di era pengagungan materialisme yang terkadang membuat kita lupa bahwa sesungguhnya Tuhan telah mencukupkan manusia.
Jika keamanan terkait dengan pemenuhan materi dan biologi, nafsu dicintai berkenaan dengan penerimaan manusia lain ataupun lingkungan terhadap diri kita. Biasanya perasaan negatif akan muncul apabila nafsu untuk dicintai tersebut tidak terpenuhi. Seperti keinginan dibalas budi, dihargai, disanjung, terkenal, "ditinggikan" dan seterusnya. Nafsu ini biasanya membawa perasaan negatif berupa prasangka buruk di hubungan sosial. Namun juga tidak jarang nafsu ini membawa perasaan negatif ke lingkungan.
Untuk yang terakhir nafsu ini dapat dibilang sebagai puncaknya. Karena setelah nafsu "kedalam" terpenuhi, nafsu "keluar" ini seringkali muncul. Hebatnya lagi, nafsu ini juga tidak jarang untuk memuluskan kedua nafsu sebelumnya. Nafsu menguasai bisa berupa keinginan agar sekitar kita patuh dan tunduk terhadap keinginan kita. Biasanya perasaan negatif akan muncul apabila nafsu untuk menguasai tidak tercapai. Nafsu ini bisa muncul bagi siapa saja, apakah antara atasan-bawahan, orang tua-anak, pasangan, maupun teman.
Ketiga identifikasi nafsu tadi tidak dimaksudkan untuk dihilangkan sepenuhnya, karena memang tidak mungkin. Namun setidaknya dengan pengenalan nafsu berguna untuk melatih kecerdasan emosi yang berkaitan dengan penerapan Metode AIR. Itu sebabnya identifikasi ini juga harus terus dilatih tiap kali perasaan negatif itu datang.
Kalo masih ada waktu, bisa baca ini juga sebagai penutup... Oh ya, tapi ingat, jangan terbawa nafsu. Kalo bisa sih bacanya yang ikhlas, hehehe...
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak berupa komentar. Tetapi ingat, hargai pengunjung lain dengan sopan dalam berkomentar.